Profil Masjid

SEKILAS MASJID AR-RAUDHAH

Rasulullah SAW. Mengingatkan bahwa sebaik-sebaiknya shalat di rumah ialah shalat yang dikerjakan di rumah kecuali shalat fardlu. Shalat fardlu lebih utama dikerjakan di masjid secara berjamah. Hal ini menunjukkan pentingnya masjid sebagai sarana ibadah. Orang orang yang terikat hatinya dengan masjid termasuk golongan orang yang akan mendapatkan perlindungan Allah SWT di hari kiamat, demikian dijelaskan Rasulullah dalam salah satu sabdanya.

Pengadaan masjid termasuk salah satu investasi amal yang akan mengalirkan pahala terus menerus bagi orang-orang yang berinfak untuk membangunnya. Karena hal ini merupakan salah satu dari tiga amal yang dinyatakan oleh Rasulullah SAW: "Apabila anak adam meninggal dunia, maka putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara, yaitu: sedekah jariah (termasuk membangun masjid), ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya" (HR. Muslim).

Masjid merupakan rumah Allah yang menjadi tempat beribadah umat muslim. Kaum muslimin/muslimat menggunakan masjid minimal lima kali dalam sehari semalam untuk melaksanakan sholat lima waktu sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, menyerahkan semua permasalahan duniawi dan ukhrowi kepada-Nya. Selain itu Masjid juga merupakan sarana silaturahmi, tempat pembinaan dan pendidikan umat Islam terutama bagi generasi muda agar mempunyai mental dan akhlak yang mulia.

Sejak dibukanya Cluster Acacia sebagai salah satu cluster di kompleks Perumahan Grand Depok City (GDC) tahun 2014, pengembang tidak memfasilitasi penyediaan sarana ibadah bagi umat Islam. Dengan makin banyaknya muslim yang tinggal di cluster Acacia, maka warga muslim berinisiatif mendirikan masjid secara swadaya dengan membeli lahan seluas ± 230 m2 dengan harga per m2 Rp.3.500.000,- sehingga total Rp.805.000.000,-. Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan masjid Ar-Raudhah dengan 2 lantai dibutuhkan dana Rp 2.479.293.000. Sumber dana diharapkan diperoleh dari warga muslim cluster Acacia dan pihak luar yang tidak mengikat. Selanjutnya pada tanggal 17 Februari 2019 dilakukan ground breaking pembangunan masjid. Alhamdulillah pada 16 November 2019 masjid telah dapat digunakan untuk ibadah sholat rawatib meskipun masih berlantai plester semen. Di tengah situasi pandemic covid, masjid Ar-Raudhah tetap menjalankan aktivitas ibadah sholat rawatib dan tarawih dengan istiqomah. Sholat Jum'at pertama dilaksanakan pada 15 Mei 2020 dan shalat idul fitri berjalan baik di saat masjid lain menutup pintu karena pandemic.

Hingga bulan Desember 2020, Alhamdulillah progress pembangunan masjid Ar-Raudhah telah mencapai 56%. Secara fisik bangunan sudah cukup layak digunakan karena telah dilengkapi dengan kamar mandi, toilet, tempat wudhu, ruang marbot dan sound system. Masih diperlukan dana Rp 1 Milyar untuk menyelesaikan interior masjid, pintu dan jendela lantai dasar, penataan kabel listrik dan penyelesaian rumah marbot dan imam masjid. DKM masjid Ar-Raudhah terus mengharapkan donasi dari para jamaah dan sesama muslim dimanapun berada agar pembangunan fisik masjid dapat diselesaikan sesuai rencana. Semoga Allah SWT memampukan dan membuka hati kita untuk terus berjihad menegakkan agama Allah melalui masjid Ar-Raudhah.

Bpk. H. Muh. Haris Dwicahyo

Ketua DKM Masjid Ar-Raudhah
Bagikan